Hari ini dalam sebuah bus
dikutip dari Majalah Mutiara Amaly
Penyejuk Jiwa Penuyubur Iman
Aku melihat seorang anak perempuan kecil dengan kerudung mungil nan rapih
Terlihat dari sorot bola mata hitamnya ia adalah gadis kecil yang periang
Ketika ia hendak turun dari bus
Aku melihat ia berjalan pincang di lorong antara tempat duduk
Ia hanya mempunyai satu kaki dan memakai tongkat penopang
Tapi saat ia berlalu melewatiku,
Aku melihat senyum manis menghiasi bibirnya yang mungil
Ya Allah... ampuni aku ketika aku mengeluh
Ketika aku mengeluh aku memiliki dua kaki, dunia ini adalah milikku.
Aku berhenti sejenak untuk membeli kue dipinggir jalan
Anak perempuan penjual kue itu cantik mempesona
Senyum manisnya selalu mengembang dikala ia sedang menjajakan kue
Aku bercakap-cakap sedikit dengannya dan ia tampak sangat bahagia
Ketika aku pamit untuk pergi meninggalkannya, dia berkata padaku
“Terima kasih, telah begitu baik padaku.
Kau lihat, “katanya”, Saya buta”
Ya Allah... ampuni aku ketika aku mengeluh
Ketika aku mengeluh aku mempunyai dua mata, dunia ini adalah milikku.
Ketika aku berjalan di sekitar alun-alun kota
Aku melihat seorang gadis dengan mata biru
Dia berdiri dan melihat teman-temannya yang lain bermain
Dia nampak sangat murung, seperti tidak tahu apa yang harus dilakukan
Aku berhenti sejenak dan kemudian berkata
“kenapa kau tidak bergabung dengan yang lain?”
Dia menatapku, tanpa mengucapkan sepatah kata
Sorot matanya berkata padaku, “Aku tidak bisa mendengarmu”.
Dan kemudian aku tahu dia tidak bisa mendengar
Ya Allah... ampuni aku ketika aku mengeluh
Ketika aku mengeluh aku memiliki dua telinga, dunia ini adalah milikku.
Dengan kedua kaki, aku bisa membawa tubuhku kemana pun aku mau.
Dengan kedua mata, aku bisa melihat kilauan matahari terbenam.
Dengan kedua telinga, aku bisa mendengar riak ombak di pesisir pantai.
Ya Allah... ampuni aku ketika aku mengeluh.
dikutip dari Majalah Mutiara Amaly
Penyejuk Jiwa Penuyubur Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar