Asmaul Husna

Random Ayat

About Us

Foto saya
Kami adalah Asyifa Lugina, Dwi Putri, dan Putri Nurul Fadhila bertiga nih mahasiswa tingkat akhir yang lagi mau menempuh ujian akhir dan ujian hidup. Kami adalah mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di daerah sentul yaitu STEI Tazkia, kampusnya deket ahpoong lohh, kalian bisa deh nyoba makan disana. || And at last I see the light, it's like the fog has lifted. And at last I see the light, it's like the sky is new

Rabu, 17 Agustus 2011

Antara 2 Pilihan

Ketika hidup berada di antara dua pilihan...

Kepentingan diri sendiri untuk masa yang akan datang, atau kepentingan bersama untuk masa sekarang...
Ya Allah... kemanakah aku harus melangkahkan kakiku...???
Aku menginginkan kedua-duanya, tapi hanya sedikit kemungkinan untuk mencapai keduanya dalam waktu yang bersamaan, hanya kekuasaan Allah lah yang bisa menggerakan keduanya.
Ketika aku harus memilih pilihan pertama...
Aku harus sanggup berhadapan dengan teman-teman yang mengharapkanku untuk ikut andil bersama mereka di dalam pilihan yang kedua. Dan aku tahu itu sangatlah berat, berat bagiku untuk menolak ajakan halus mereka, walau ku tahu ada sedikit unsur paksaan di dalamnya. Berat juga bagiku untuk mengetahui bahwa diriku tidak ada dalam kebersamaan yang mereka jalin kelak. Berat bagiku untuk mengatakan kepada mereka tentang apa yang aku rasakan jika akhirnya aku memilih pilihan yang pertama ini. Berat juga bagiku untuk menjelaskan alasanku kepada mereka mengapa aku memilih pilihan pertama ini. Jika ini adalah pilihan akhirku, aku hanya berharap dan berdoa, semoga kita bisa dipertemukan lagi di waktu yang akan datang dengan keadaan yang lebih baik dari sekarang, untuk bersama-sama mengemban amanah suci selanjutnya.
Tapi, egoiskah aku... sampai-sampai harus kurelakan kepentingan bersama demi kepentingan pribadiku sendiri ???
Dosakah aku... hingga aku harus menolak ajakan untuk berbuat kebaikan yang ditawarkan orang-orang baik seperti kalian dibulan yang penuh berkah ini ???
Harus bagaimanakah aku???
Dan...
Ketika aku memilih pilihan kedua...
Sudah ku pastikan aku akan terbebas dari semua yang kutulis diatas tadi. Terbayang sudah kebersaman yang akan kurasakan bersama kalian, suka dan duka kita rasakan bersama, canda dan tawa kalian sudah terdengar dari jauh menyambut hari-hari yang penuh perjuangan. Andai, pilihan kedua tidak ada akibatnya. Tapi kenyataannya tidak lah semudah yang aku bayangkan. Karena dengan memilih pilihan ini aku harus mengorbankan masa yang akan datangku, yang sudah ku program dengan susah payah di 2 bulan terakhir ini. Tidak mudah bagiku untuk menerima kenyataan ini. Membiarkan usahaku sia-sia walau hanya seperempat bagiannya saja. Sulit, bahkan terasa sangat sulit sekali.
Keadaan yang mengharuskanku berjuang di 2 bulan terakhir ini adalah keadaan yang membuatku merasakan ketidak nyamanan satu tahun belakangan ini. Maka dari itu lah aku berjuang keras untuk mengembalikan keadaanku agar aku merasa nyaman kembali menjalani hari-hariku. Aku mengorbankan waktu liburanku selama 3 bulan demi ini semua, aku rela berdiam diri di rumah selama itu demi ini semua, karena aku yakin dengan pengorbananku ini akan membuahkan hasil di kemudian hari, untuk bisa merasakan kebersamaan lagi dengan kalian, tentunya dengan perasaan nyaman seperti dulu.
Aku merasa senang, bahkan senang sekali jika berada di tengah-tengah canda tawa kalian. Tapi apakah aku harus mengorbankan kenyamananku di tengah-tengah kebahagiaan bersama kalian??? Perasaan tidak nyamanlah yang membuatku takut menghadapi kenyataan.
Ya Allah... apa yang aku harus lakukan???
Selama ini yang ku lakukan hanya diam, memperhatikan apa yang kalian rencanakan, mengikuti kemauan kalian. Tapi aku sadar, aku tidak bisa selamanya berada dalam posisi sulit seperti itu. Sulit menentukan sikap, mana yang harus aku lakukan. Bahkan tadinya aku ingin berpura-pura acuh tak acuh, dan tidak peduli pada semua yang akan kalian lakukan. Tapi aku tidak mau dicap sebagai teman yang hanya ingin memenangkan egonya sendiri, karena sejujurnya aku juga ingin sekali terjun langsung, bahu membahu di dalam suatu kebersamaan bersama kalian.
Dan kenyataannya, jiwa ini memberontak, batin ini menjerit, mengapa harus ada kedua pilihan itu?? Aku tak sanggup menerima akibat yang ditimbulkan salah satunya jika aku memilih hal yang sebaliknya.
Sulit sekali untukku memilih salah satu di antara keduanya.
Ya Rabb... bantu aku memilah-milih mana yang terbaik menurut-Mu. Karena ku tahu, apa yang menurutku baik belum tentu baik juga menurut-Mu. Engkaulah yang Maha Bijaksana... Engkaulah Sang Pembolak-balik keadaan... Aku meminta petunjuk haya kepada-Mu Ya Rabbul Izzatie...
Semoga goresan tinta ini bisa mewakili seluruh perasaanku, walau aku tak tahu hendak diapakan kertas ini setelah kalian membacanya. Aku hanya mengharapkan pengertian kalian semua teman... berat bagiku untuk menulis semua ini, tapi apalah daya, aku harus memilih salah satu di antara kedua pilihan itu. Karena hidup memang selalu berada di antara dua pilihan. Jadi, aku harus mengambil keputusanku sendiri, yang aku yakini baik untuk diriku dan juga untukmu semua teman. Dan aku sudah melakukannya.

Maafkan aku teman... jika pada akhirnya aku lebih memilih pilihan yang pertama.
Sekali lagi maafkan aku dan semoga kalian bisa mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar